5 Festival Budaya Yang Hanya Bisa Kamu Lihat Di Jambi

Jambi tidak hanya kaya akan alam, tetapi juga memiliki banyak seni budaya yang tidak kalah pentingnya dengan daerah lain. Bahkan, setiap tahun setiap elemen masyarakat Jambi menyelenggarakan festival budaya yang sangat menarik dengan para pejabatnya. Jika Anda berencana jalan-jalan ke Jambi, tidak ada salahnya untuk menikmati berbagai festival budaya yang diadakan rutin setiap tahun.

1. Festival Budaya Patangari diadakan setahun sekali.

Ini adalah festival tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk mempromosikan pariwisata di Jambi. Festival ini biasanya diadakan di sekitar kantor penguasa Jambi yang lebih dikenal dengan Tanggo Rajo.

Dimulai dengan Parade Model Tengkuluk 99, rangkaian kegiatan festival ini (Parade Tengkuluk, Balap Kete, Ketek Odong-Odong, Festival Tari dan Lagu Daerah, Tourism Fair, Giant Photo Booth, Pertunjukan dan Pertunjukan Seni Budaya, Coffee Corner, Kegiatan Komunitas, Sejarah Pariwisata dan Festival Sebuah band yang unik, festival ini selalu diadakan saat matahari berada di ekuator atau saat vernal equinox.

2. Festival Tapa Maleenggang adalah perwujudan kecintaan terhadap Sungai Batanghari.

Festival ini merupakan salah satu upaya melestarikan cerita rakyat Tapa Malenggang yang memiliki makna yang sangat dalam. Tapa Malenggang adalah istilah yang diberikan untuk spesies ikan di Batanghari yang diketahui berperan sangat penting dalam melindungi Sungai Batanghari.

Selain festival, nama monumen Muara Bullian juga menyandang nama Sungai Tapa Maleng. Festival ini telah berjalan sejak tahun 2015 dan diadakan rutin setiap tahun dengan berbagai kegiatan seperti Karnaval Tapa Malenggang, Bekarang Besamo, musik tradisional dan Fun Bike.

3. Festival Kerinchi merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam Gunung Kerinchi.

Festival Kerinci juga dikenal sebagai festival masyarakat terkait Danau Kerinci yang diadakan oleh Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci dan penduduk dari semua lapisan sosial yang memiliki ikatan sejarah dengan Kerinci. Unsur masyarakat yang ikut dalam perayaan festival ini dikenal dengan istilah masyarakat Melayu Kerinci.

Festival ini memiliki makna yang dalam terkait dengan integrasi budaya, integrasi ekologi dan integrasi ekonomi seluruh komunitas Kerency. Festival ini juga merupakan bagian dari upaya merevitalisasi pariwisata Jambi. Kerinci-Jambi Art Fair, Lomba Kecerdasan Budaya, Lomba Chunk Horse, Koda Coffee Brewing & Tea & Kawo Powder, Mountain Bike Cross Country, Tweet Mania, Photo Contest, Diving Contest, Painting Contest, Chapel Flute dan rangkaian acara lomba. , Lomba Numbuh 3 Alu, Pameran Kuliner Tradisional dan Galeri Seni.

4. Festival Kuil Mwaruzambi untuk mempromosikan Mwaruzambi

Seperti namanya, Festival Candi Muaro Jambi berlangsung di sebuah kompleks candi, pusat agama Buddha Sumatera. Kompleks Candi Muaro terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Jambi, sekitar 40 km dari kota Jambi.

Festival ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan Mwaruzambi sebagai pusat wisata religi. Berbagai acara selama festival seperti Festival Budaya, Qasda, Seloko Adat, Pameran Masakan Tradisional, Kumbangan, Bojang Gadis Jambi dan Pesta Kanal Lama.

5. Festival dan Karnaval Enso Duo sebagai Acara untuk Mendorong Hidup Toleransi

Festival ini diselenggarakan oleh kota Jambi, dengan tujuan menjadi wadah yang mendukung masyarakat kota dan mempromosikan nilai toleransi. Festival ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.

Kegiatan festival biasanya berlangsung di Taman Arena Pemuda Kota Jambi, dan Karnaval Angso Duo terletak di sepanjang Jalan Juang-Rumah Walikota. Acara tahunan ini terdiri dari rangkaian acara seperti Festival Tari Solo, Festival Fotografi dan Lukisan, dan Festival Budaya.

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *