Perayaan Tahun Baru biasanya disambut hangat di banyak negara di dunia. Namun berbeda dengan Jepang yang sudah memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut tahun baru. Bukan dengan membuat kembang api, melainkan dengan melakukan berbagai aktivitas yang jauh dari kata mewah.
Biasanya kegiatan ini dimulai antara tanggal 29 Desember hingga 3 Januari. Karena pada tanggal tersebut kebanyakan orang Jepang mengambil cuti dari pekerjaan. Jika kamu penasaran dengan apa yang dilakukan orang Jepang untuk merayakan tahun baru, simak ulasannya di bawah ini.
1. Hiasi rumah Anda dengan dekorasi malam tahun baru.
Berbeda dengan perayaan Tahun Baru yang lebih sederhana, perayaan Natal di Jepang lebih meriah. Hingga 25 Desember, Jepang akan dipenuhi dengan kerlap-kerlip lampu dan dekorasi Natal. Namun, setelah tanggal 25 Desember, dekorasi Natal akan dihapus dan diganti dengan dekorasi Tahun Baru pada tanggal 26 Desember.
Menariknya, dekorasi Tahun Baru Jepang tidak sama dengan dekorasi Tahun Baru yang cerah dan berwarna-warni, tetapi mengandung unsur budaya yang kuat. Misalnya, ‘kagamimochi’ adalah dua jenis mochi yang diberi topping beras ketan dan jeruk Daidai di atasnya. Lalu ada ‘kodamazu’, rangkaian bambu dan daun pinus yang ditempatkan di pintu masuk. Ada juga hiasan “shiminawa” yang terbuat dari tali yang sering ditarik dari pintu untuk mengusir roh jahat.
2. Membuat kue beras dengan cara tradisional
Seperti yang telah disebutkan, mochi adalah salah satu dekorasi yang harus dimiliki untuk Tahun Baru. Pada umumnya, orang Jepang membuat mochi dengan cara tradisional (mochitsuki). Ya, terutama di tahun baru, mochi membutuhkan banyak waktu dan tenaga, tetapi dibuat secara tradisional.
Untuk mochi ala Jepang, bahan utamanya, beras ketan, direndam semalaman dan direbus hingga menjadi adonan. Adonan tersebut kemudian siap untuk dibuat kue mochi karena adonan tersebut kemudian digerus berulang kali dari dormansi hingga menyatu dengan alu kayu besar. Mochi tersebut kemudian didekorasi dengan penataan khusus yang dipajang di rumah. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada tanggal 26 hingga 30 Desember.
3. Makan Soba “Toshikoshi” di Malam Tahun Baru
Di Jepang, ada makanan yang tidak boleh dilewatkan saat Tahun Baru. Soba berarti “tochikoshi” atau soba berarti “siklus tahun ini”. Kebanyakan orang Jepang percaya bahwa soba panjang akan memberkati Anda dalam bentuk umur panjang. Di sisi lain, mie soba yang tidak dimakan pada Hari Tahun Baru membawa sial.
4. Membunyikan Lonceng Tahun Baru di Kuil
Tradisi lain yang biasanya dilakukan orang Jepang pada malam tahun baru adalah mengunjungi kuil Buddha. Mereka akan melakukan ritual ‘Koyanoken’, yang bertujuan untuk menyucikan diri. Upacara ini dilakukan dengan cara mengetuk lonceng candi sebanyak 108 kali.
Angka 108 sendiri melambangkan rayuan dunia menurut ajaran Buddha. Dengan kata lain, itu adalah cara untuk menghapus dosa dan mempersiapkan tahun baru sebagai pribadi yang bersih dan suci.
5. Saksikan matahari terbit pertama di tahun baru
Julukan Jepang ‘The Land of the Rising of the Sun’, yang diyakini orang Jepang membawa keberuntungan untuk melihat matahari terbit untuk pertama kalinya di tahun baru. Selain itu, jika Anda melakukannya di tempat yang sangat indah, Anda dapat melihat matahari terbit dengan jelas. Gunung atau pantai biasanya menjadi tempat yang ramai dikunjungi pada tanggal 1 Januari.
6. Persembahkan doa pertama di bait suci atau tempat kudus
Kuil ini ramai dikunjungi penduduk setempat tidak hanya pada Malam Tahun Baru, tetapi juga pada tiga hari pertama tahun baru. Mereka percaya bahwa doa pertama tahun baru membawa keberuntungan. Bahkan, orang-orang yang tidak percaya pada agama atau memiliki spiritualitas rendah masih mengunjungi kuil-kuil Buddha.
Karena kegiatan ini merupakan tradisi sehari-hari masyarakat Jepang. Karena cuaca sangat dingin di awal Januari, beberapa kuil menawarkan ‘Amazaki’ gratis, minuman manis yang biasanya dibuat dari fermentasi beras.
7. Ambil “Omikuji” dari kuil
Selain tradisi-tradisi di atas, tradisi lain yang rutin dilakukan masyarakat Jepang pada hari pergantian tahun adalah dengan mematuhi penerimaan kitab kenabian di tempat suci atau tempat suci. Tongkat suci yang disebut “omikuji” ini dipercaya membawa keberuntungan jika deskripsi di atas kertas menunjukkan bahwa itu positif.
Isi deskripsi bervariasi tetapi spesifik: keuangan, kesehatan, romansa, dll. Ada ratusan omikuji yang bisa dimiliki satu orang.
Padahal, Tahun Baru di Jepang mungkin tidak semenyenangkan Tahun Baru di negara lain yang dimeriahkan dengan kembang api. Namun tafsir kekhidmatan orang Jepang terhadap tahun baru tentu saja bisa dicontoh dan diteladani.